51%
38%
28%
22%
22%
21%
18%
18%
16%
14%
10%
10%
8%
7%
https://doi.org/10.57216/pah.vxxix.xxx
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SDN WARUNGBAMBU II
Bayu Novandi1, Oyoh Bariah2, & Makbul 3
1,2,3Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Singaperbangsa, Karawang, Indonesia
e-mail: 2010631110151@student.unsika.ac.id
Abstract: Interest in learning is an important factor that influences learning outcomes and motivates students to be active in learning. The Pancasila Student Profile Strengthening Project Learning Model (P5) is effective in increasing interest in learning by combining elements of completing existing projects, creating a fun and dynamic learning atmosphere. P5 encourages active participation, cooperation and healthy competition, thereby increasing students' interest in learning.
"This research aims to: 1) To find out the use of the P5 Learning Model in Islamic Religious Education subjects at SDN Warungbambu II, 2) To find out students' interest in learning at SDN Warungbambu II, and 3) To find out whether there is an influence of the P5 learning model on students' interest in learning in Islamic Religious Education subjects at SDN Warungbambu II".
This research approach is quantitative with a correlation method. The sample consisted of 40 respondents from a population of 195 people, selected using a cluster random sampling technique. Data was collected through questionnaires and documentation, then analyzed using descriptive and inferential data analysis. The research results obtained show: 1)
The description of the P5 Learning Model is mostly in the medium category, 28 respondents (70%), 2) The description of the
interest in
learning in Islamic religious education of students at SDN Warungbambu II is mostly in the medium category, 23 respondents (57 .5%), and 3) The P5 Learning Model has an influence on students' interest in learning in Islamic Religious Education
at SDN Warungbambu II Karawang.
It can be seen that the significance value is 0.000 0.05 or H0 is rejected and Ha is accepted. The influence of the Pancasila Student Profile Strengthening Project Learning Model on interest in learning
was 45.9%..
Keywords: Project Learning Model
for Strengthening Pancasila Student Profiles (P5); Interest in Learning; Islamic Religious Education
"Abstrak: Minat belajar adalah faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar dan memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, Model Pembelajaran Projeck Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) efektif meningkatkan minat belajar dengan menggabungkan unsur penyelesaian projeck - projeck yang ada, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dinamis".
"P5 mendorong partisipasi aktif, kerja sama, dan persaingan sehat, sehingga meningkatkan minat belajar siswa".
"Penelitian bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui penggunaan Model Pembelajaran P5 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Warungbambu II, 2) guna mengetahui Minat Belajar siswa di SDN Warungbambu II, dan 3) Untuk mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran P5 terhadap Minat Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Warungbambu II".
"Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode korelasi, Sampel terdiri dari 40 responden dari populasi 195 orang, dipilih dengan teknik cluster random sampling".
"Data dikumpulkan melalui angket dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan analisis data deskriptif dan inferensial, Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan: 1) Gambaran Model Pembelajaran P5 sebagian besar berada dalam kategori sedang 28 responden (70%), 2) gambaran minat belajar pada pendidikan agama Islam
peserta didik di SDN Warungbambu II sebagian besar berada pada kategori sedang 23 responden (57,5%), dan 3) Model Pembelajaran P5 mempunyai pengaruh terhadap minat belajar pada Pendidikan Agama Islam peserta didik di SDN
Warungbambu II Karawang". Hal ini
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05 atau H0 ditolak dan Ha diterima.
Pengaruh Model Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap minat belajar adalah sebesar 45,9%.
Kata kunci: Model
51%
38%
28%
22%
22%
21%
18%
16%
14%
10%
10%
8%
7%
Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5); Minat Belajar; Pendidikan Agama Islam
PENDAHULUAN
"Pendidikan di indonesia ialah tonggak sejarah pemerintah serta membangun bangsa dan negara, UUD 1945 dengan jelas menyatakan salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa".
11%
8%
3%
2%
2%
2%
2%
1%
0.2%
"Pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan nasional membantu mengembangkan keterampilan yang membentuk watak serta peradaban bangsa yang berharga dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, peserta didik, tuhan yang maha esa, berkepribadian, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab".
Dalam Islam menjelaskan,Pendidikan di anggap sangat penting karena melalui Pendidikan, manusia dapat lebih memahami segala sesuatu yang telah Allah Swt. Ciptakan.selain itu, Allah juga telah berjanji untuk meninggikan
derajat orang yang berilmu. Sebagaimana yang di jelaskan dalam firman Allah Swt. dalam surat Al-Mujadalah Ayat 11.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِفَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِاللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ{١١}مَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu".
"Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan
".
Ayat tersebut sebenarnya mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya bersikap rendah hati di berbagai majelis. Majlis disini dianggap sebagai tempat dimama ilmu itu di pelajari dan melalui partisipasi aktif dalam majelis. Seseorang dapat memperluas pengetahuannya. Allah berjanjji untuk menganggakat derajat orang - orang yang berilmu, hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang di dapat dari Pendidikan dapat membawa keberkahan.
Oleh karena itu, Pendidikan sangatlah di anjurkan untuk di ikuti oleh setiap individu, dengan syarat bahwa Pendidikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan mendekatkan diri kepada allah SWT.
"Oleh karena itu, Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
Pembangunan suatu bangsa dan negara melalui seistem Pendidikan berkualitas, Kualitas tercermin dari Upaya mengembangkan
sumber daya manusia yang memberikan arti penting pada Pendidikan, dalam menciptakan kepribadian yang mulia dan berwawasan luas , serta menginternalisis nilai - nilai kebangsaan dan ke agamaan dalam kehidupan sehari-hari,
Untuk mencapai hal ini di perlukan Kerjasama yang efektif antar Pendidikan dan peserta didik sebagai komponen utama dalam proses Pendidikan, Minat belajar siswa merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan M
inat belajar siswa adalah factor penting yang mempengaruhi keberhasilan belajar Merdeka, Minat belajar peserta didik timbul dari dalam diri mereka seidiri, Minat juga dapat dikatakan sebagai kecenderungan atau antusiasme peserta didik yang tinggi atau keinginan
yang sangat kuat terhadap suatu hal Dalam
51%
11%
8%
8%
7%
5%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
1%
0.8%
0.8%
UU No 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negar
a J
51%
11%
8%
8%
7%
5%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
1%
0.8%
0.8%
uga di jelaskan dalam UU Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 19 Bahwa Pendidikan Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama yaitu formal,informal, dan non formal, Pendidikan juga di bagi menjadi empat jenjang diantaranya : Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, Menengah, dan Tinggi,
(
51%
28%
11%
8%
8%
7%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
1%
1%
0.6%
0.4%
0.4%
0.2%
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL,
2003)".
Pendidikan mampu meningkatkan nalar kritis, mempertajaman pemikiran dan kelembutan hatinya. Esensinya pendidikan dapat terjadi ketika ia mendapatkan suatu keilmuan dari berbagai aspek, pendidikan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja baik yang terstruktur atau tidak terstruktur. Dalam ranah pendidikan kita juga mengenal apa yang disebut dengan media pembelajaran atau alat yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran. Dalam berlangsungnya proses pembelajaran harus adanya pendidik dan
peserta didik di sekolah usia dini hingga tinggi. Pendidik bertanggung jawab penuh dengan proses dan hasil dari peserta didik yang meliputi aspek kognitif efektif dan psikomotorik.
Dalam Proses pempelajaran, Kurikulum merupakan salah satu
hal terpenting atau bisa dikatakan sebagai nyawa dalam pendidikan itu sendiri. Kurikulum juga merupakan salah satu faktor untuk melancarkan kegiatan belajar mengajar di bawah naungan bimbingan dan tanggung jawab lembaga pendidikan beserta staf penjaga. Kurikulum tak hanya meliputi kegiatan yang direncanakan melainkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah penguasaan sekolah. Tentu saja terdapat tantangan dalam implementasinya yang akan dialami di masa depan. Tantangan memotivasi untuk mengurangi kesenjangan dan mencapai kinerja yang lebih baik sesuai dengan harapan masa depan. Tantangan sendiri bersifat relatif dan hanya seseorang yang dapat mengalaminya berdasarkan situasi atau kondisi tertentu. Selain itu,bertujuan untuk merespon perkembangan terkini di bidang pendidikan,berdasarkan kebijakan pemerintah saat ini yaitu penerapan Kurikulum Merdeka (IKM).
"Kurikulum Merdeka merupakan salah satu bentuk inovasi dan pengembangan desain pembelajaran Indonesia, Adanya kurikulum Merdeka menjadi salah satu solusi dari kehilangan pemulihan pembelajaran (Learning Loss)
". Sesuai Permendikbudristek No 262/M/2022 "
Perubahan Atas
51%
28%
22%
18%
16%
14%
11%
10%
7%
6%
6%
4%
4%
3%
2%
1%
1%
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajara
n M
51%
38%
28%
22%
22%
21%
18%
16%
14%
11%
10%
10%
8%
7%
6%
6%
4%
4%
3%
2%
1%
1%
emuat struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta beban kerja guru, (Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, 2022
) Pada bulan Februari Tahun 2021, Kemendikbud RI telah mengeluarkan kebijakan terbaru, yaitu kebijakan merdeka belajar". "
Program merdeka belajar dijabarkan dalam empat kebijakan yaitu: (1) sistem zonasi penerimaan siswa baru (PSB) yang bertujuan untuk memastikan akses yang lebih adil dan merata ke sekolah, (2) penyederhanaan format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk memudahkan guru menyusun rencana pembelajaran yang relevan dan efektif, (3) penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang pelaksanaannya diserahkan kepada sekolah untuk mengakomodasi kebutuhan lokal, dan (4) penghapusan Ujian Nasional (UN) yang mengarah pada penilaian holistik dan berkelanjutan terhadap kemampuan siswa,
(Lembong et al., 2023)".
Para Generasi penerus bangsa sangat perlu memiliki prilaku dan akhlak yang baik supaya masa depan bangsa kita dapat terjamin, maka dari itu pentingnya untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan efektif sehingga siswa dapat belajar dan berkembang secara optimal sesuai dengan pengenbangan karakter berbasis proyek profil pelajar Pancasila jika tidak, cita - cita dan Impian bangsa akan terancam dan tidak sesuai dengan harapan, sejalan dengan firman Allah Swt (Q.S Ar-Rum : 41).
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ
لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا ل
َعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
" Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia,Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian ( akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Prinsip tersebut menjadi pijakan bagi kita untuk memberikan perhatiandan bimbingan kepada anak - anak agar memiliki akhlak yang baik, sopan,kuat,bertanggung jawab,dan memiliki moralitas yang tinggi. Karakter merupakan ciri yang melekat pada individu, yang di mulai dengan kesadaran akan perilakh dan pola pikir serta tindakan yang sesuai dengan niali moral yang berlaku. Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk karakter ini, dengan memberikan pemahaman dan Latihan kepada individu untuk mengenali dan memahami nilai - nilai moral di sekittar mereka.
Oleh karena itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadhiem Makarim mencanangkan program kebijakan merdeka belajar sebagai jawaban atas kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan sumber daya manusia dan tentunya untuk mencapai tujuan Pendidikan Kebebasan belajar mempunyai cara untuk mencapai tujuan pendidikannya, yaitu dengan memberikan keleluasaan atau kemandirian kepada lembaga dan guru untuk berpikir sedemikian rupa sehingga pihak-pihak tersebut dapat menerapkan metode pembelajaran dan pendekatan yang sesuai bagi siswa yang tentunya bertujuan untuk memastikan bahwa siswa tersebut memiliki kebebasan untuk berinovasi, berkreasi,berpartisipasi dan berkolaborasi dalam pembelajaran.
Dengan di keluarkan kebijakan "Merdeka Belajar", Menteri Pendidikan memiliki berbagai harapan, diantaranya sebagi berikut :
Meningkatnya
kualitas Pendidikan di Indonesia : kebijakan ini di harapkan meningkatkan kualitas Pendidikan di
seluruh indonesia dengan memberikan ruang lebih besar bagi inovasi dan peningkatan mutu dalam pembelajaran.
Mendorong kemandirian belajar : Menteri Pendidikan berharap Merdeka Belajar dapat membantu peserta didik agar mampu menjadi lebih mandiri dalam belajar, Meningkatkan Minat dan Motivasi merela dalam pembelajaran.
Mengembangkan kreativitas dan inovasi: Harapan lainnya adalah agar kebijakan ini mampu mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pendidikan, baik dari segi kurikulum maupun metode pembelajaran.
Memperluas akses Pendidikan: dengan pendekatan "Merdeka Belajar" diharap akses Pendidikan dapat di perluas sehingga lebih banya diperluas sehingga lebih banyak anak - anak Indonesia dapat mendapatkan Pendidikan yang berkualitas
Memperkuat kualitas pendidik: Menteri Pendidikan berharap kebijakan ini dapat membantu memperkuat kualitas pendidik melalui pendekatan dalam pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaftif.
Menumbuhkan kemandirin dan kepercayaan diri: harapan lain kemendikbud adalah dengan dapat membantu menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan diri peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Di dalam kebijakan Merdeka Belajar Ini, dan dengan implementasi yang baik manteri Pendidikan berharap kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan sistem Pendidikan di Indonesia.
Penerapan pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu pilihan dalam kurikulum Merdeka yang diyakikni dapat mendukung pemulihan karakter dan mampu mendukung pemulihan permasalahan pembelajaran sesuai Profil Pelajar Pancasila(Nuril Lubaba & Alfiansyah, 2022). Dalam implementasi kurikulum Merdeka belajar di setiap sekolah mayoritas setiap hari sabtu di selenggarakan kegiatan P5 ( Projek Penguatan Profil Pekajar Pancasila ) Profil Pelajar Pancasila dapat dijadikan pegangan bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama Pendidik dan peserta didik, dalam menjalankan proses pembelajaran. Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dijabarkan ke dalam enam dimensi
51%
28%
22%
11%
10%
4%
2%
1%
0.1%
sebagai berikut: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bergotong-royong; (4) berkebinekaan global; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif.
(Lembong et al., 2023)
"Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata Pelajaran yang wajib diajarkan
di sekolah - sekolah di Indonesia, Sesuai dengan Peratuan Kementrian Agama Republik Indonesia tentang Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah,
Yang di tuangkan dalam Peraturan Kemenang BAB 1 Bagian Ketiaga Pasal 3 Ayat 1dan 2 Yang menerangkan bahwa setiap sekolah di wajibkan menyelenggarakan Pendidikan Agama, Dan setiap peserta didik berhak memperoleh Pendidikan agama sesuai dengan agama yang di anutnya dan di ajarkan dengan pendidik yang seagama, (Akbulut, 2010)".
"Implementasi pembelajar Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum Merdeka sangat bergantung pada penerapan kurikulum di sekolah, Namun, berdasarkan pengamatan di SDN Warungbambu II Karawang, terdapat berbagai pedoman yang di jadikan acuan pelaksanakaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Merdeka, di antaranya sebagai berikut :".
"Pembelajaran merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk merencanakan dan mengevaluasi capaian peserta didik".
"Menerapkan pendekatan inklusif dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan cara menggunakan beberapa metode/model pembelajaran yang menarik".
"Menyesuaikan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan situasi dan kondisi peserta didik".
"Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam".
"Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam".
"Penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Merdeka Belajar di SDN Warungbambu II Karawang mengutamakan pendekatan yang memperkuat kemandirian dan kebebasan belajar siswa, Dalam konteks ini Guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki kemampuan dalam memilih dan mengembangkan metode,media, dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didiknya".
"Menurut pengalaman peneliti pada saat melakukan observasi di lingkungan SDN Warungbambu II keadaan yang terjadi di lingkungan tersebut yakni kurangnya minat belajar pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pada saat proses kegiatan belajar mengajar di perlukannya solusi yang efektif untuk mengatasi persoalan tersebut".
Belajar akan di minati oleh peserta didik apabila pembelajaran tersebut menyenangkan untuk para peserta didik, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran yaitu faktor internal yang berasal dari diri sendiri yang akan mempengaruhikeberhasilan kegiatan pembelajaran seperti kondisi fisilogis(jamani, Kesehatan dan organ tubuh) dan kondisi psikologis seperti (Tingkat kecerdasan, minat pembelajaran,sikaf,motivasi,bakat,dan gaya kognitif). Kemudian faktor eksternal yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi kegiatan belajar yaitu (guru,kurikulum,metode,sarana prasarana,evalasi dan lingkungan). Dengan adanya luncuran terkait pembaharuan kurikulum menjadi kurikulum merdeka yang di dalamnya terdapat model pembelajaran P5 yang melibatkan kreativitas dan keaktipan siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu Solusi terbaik untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik dan menumbuhkan minat belajar pada diri siswa.
"Berdasarkan latar belakang permasalahan yang di jelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan pada pembelajaran Projek Penguatan Profil Pancasila dalam kurikulum Merdeka terhadap minat belajar peserta didik. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian di SDN Warungbambu II".
Namun, sekolah ini baru menerapkan kurikulum Merdeka di Kelas 2 Kelas 4,Kelas 5 Dan Kelas 6. Sementara untuk Kelas 1 dan Kelas 3 masih mengunakan Kurikulum 2013.
"Peneliti juga akan menyelidiki berbagai permasalah yang terkait, Seperti pelaksanaan Implementasi kurikulum Merdeka, Penerapan model pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam menerapkan Pendidikan karakter pada peserta didik dan tentunya factor pendukung dan penghambat dalam penerapan Model Pembelajaran Pengutan Profil Pelajar Pancasila dalam Pelajaran Pendidikan Agama Islam".
51%
38%
28%
22%
22%
21%
18%
17%
16%
14%
13%
12%
10%
10%
9%
8%
7%
2%
1%
1%
1%
0.8%
"Penelitian bisa memberikan informasi yang dipakai sebagai dasar untuk peningkatan Minat Belajar siswa dalam Pembelajaran Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta peningkatan kualitas implementasi Kurikulum Merdeka di masa yang akan dating, Mengacu pada latar belakang permasalahan ini, peneliti memilih judul penelitian Pengaruh Model Pembelajaran P5 Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pai Di Sdn
Warungbambu II".
METODE
Pendekatan data dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang menciptakan gambaran kejadian yang diteliti secara deskriptif dan naratif. Sementara pendekatan kuantitatif merupakan pengukuran secara numerik berdasarkan kejadian yang sedang diteliti (Waruwu, 2023).
Pendekatan yang digunaknan dalam penelitian ini ialah pendekatan penelitian kuantitatif ialah pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai
untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat atau ditetapkan.
Dua faktor utama yang memengaruhi hasil penelitian adalah kualitas instrumen penelitian dan proses pengumpulan data.
"Pengumpulan data merupakan tahapan krusial dalam penelitian, mengingat tujuan utamanya adalah memperoleh data, Metode pengumpulan data yang diterapkan adalah penelitian lapangan (field research), yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait dengan permasalahan penelitian (Saat & Mania, 2020), Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket skala likert".
HASIL
"Hasil penelitian ini merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yang dapat menuangkan sebuah hipotesis, Penelitian ini dilakukan di SDN Warungbambu II Karawang".
51%
38%
28%
22%
22%
21%
18%
16%
14%
10%
10%
8%
7%
1%
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di
SDN Warungbambu II Karawang, Pengambilan data terhadap kedua variabel tersebut menggunakan skala Model Pembelajaran P5 Terhadap Minat Belajar". Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Warungbambu II dengan jumlah sampel 40 peserta didik, maka data yang diperoleh sebagai berikut:
Deskripsi Model Pembelajaran P5 Pada Pembelajaran PAI.
Model pembelajaran P5 pada mata pelajaran PAI yang dimaksud
dalam penelitian ini,adalah salah satu metode pembelajaran yang memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk
bertanya dan bereksperimen secara mandiri. Secara ilmiah, peserta didik mencari materi pembelajaran sendiri, mulai dari bertanya, mendapatkan jawaban, menelusuri, menganalisis, dan memastikan. Ini akan memperkuat keterampilan bertanya, keterampilan penelitian, dan komunikasi serta menyelesaikan masalah dan mendorong ketrampilan belajar. Adapun indikator yang digunakan untuk mengembangkan alat ukur strategi pembelajaran inquiry yakni: Efektif dan efisien dalam penggunaan, Keterampilan berpikir kritis, Pemahaman konsep.
Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran, tujuan utama pembelajaran melalui Model Pembelajaran P5 adalah menolong peserta didik untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Model Pembelajaran P5 merupakan bentuk dari
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini
peserta didik memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik di SDN Warungbambu II Karawang dengan jumlah sampel 40, maka peneliti dapat mengumpulkan data melalui angket yang telah diisi oleh peserta didik sendiri, yang kemudian diberi skor oleh peneliti pada masing-masing item sehingga diperoleh data sebagai hasil penelitian pada tabel.... Berikut ini adalah tabel hasil analisis deskriptif untuk Model Pembelajaran P5 Di SDN Warungbambu II Karawang dengan jumlah sampel 40 peserta didik sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Deskriptif (Variabel X)
Descriptives
StatisticStd. ErrorMODEL PEMBELAJARAN P5Mean44,30000,8063895% Confidence Interval for MeanLower Bound42,6689
Upper Bound45,9311
5% Trimmed Mean44,3889
Median46,0000
Variance26,010
Std. Deviation5,10003
Minimum32,00
Maximum56,00
Range24,00
Interquartile Range7,50
Skewness-0,3980,374Kurtosis0,0970,733
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa nilai range hasil angket Model Pembelajaran P5 sebesar 24, nilai maksimum adalah nilai hasil angket strategi pemebelajaran inquiry tertinggi yaitu 56. Sedangkan nilai minimum adalah yaitu nilai terendah strategi pemebelajaran inquiry sebesar 32.
Rata-rata (mean) merupakan ukuran pusat data yang paling sering digunakan. Dalam hal ini rata-rata yang diperoleh sebesar 44.30. Selain itu diperoleh juga standar deviasi dimana standar deviasi merupakan suatu ukuran yang mengambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata sebesar 5,100 dengan varians sebesar 26.010
Selanjutnya, untuk melihat bagaimana kategorisasi Model Pembelajaran P5 Di SDN Warungbambu II maka peneliti membuatnya dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus kategori sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Kategorisasi Model Pembelajaran P5
Batas KategoriIntervalFrekuensiPersentaseKeteranganX (u-1,0σ)X ≤ 39717,50%Rendah(u-1,0σ) ≤ X (u + 1,0σ)39 ≤ X ≤ 492870,00%Sedang(u + 1,0σ) ≤ X49 ≤ X512,50%TinggiJumlah40100%
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data Model Pembelajaran P5 yang tercantum dalam tabel diatas, dengan memperhatikan 40 peserta didik, maka diperoleh data peserta didik yakni pada interval 32 - 39 terdapat 7 orang (17,5%) berada pada kategori rendah, kemudian pada interval 39 - 49 terdapat 28 orang (70%) pada kategori sedang, kemudian interval 49 - 56 terdapat 5 orang (12,5%)
berada pada kategori tinggi. Artinya Model Pembelajaran P5 di SDN Warungbambu II Karawang berada pada kategori sedang
Deskripsi Minat belajar siswa pada pembelajaran PAI.
Minat Belajar siswa dimaksud dalam penelitian ini yaitu minat
yang tertanam pada siswa tersebut pada pembelajaran PAI di SDN Warungbambu II Karawang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik di SDN Warungbambu II Karawang dengan jumlah sampel 40, maka peneliti dapat mengumpulkan data melalui angket yang telah diisi oleh peserta didik sendiri, yang kemudian diberi skor oleh peneliti
pada masing-masing item sehingga diperoleh data sebagai hasil penelitian pada tabel skor.
Berikut ini adalah tabel hasil analisis deskriptif untuk Minat Belajar Siswa di SDN Warungbambu II Karawang dengan jumlah sampel 40 peserta didik sebagai berikut:
Tabel 3.
Analisis Deskriptif (Variabel Y)
MINAT BELAJAR SISWAMean55,90001,4177495% Confidence Interval for MeanLower Bound53,0323
Upper Bound58,7677
5% Trimmed Mean56,2500
Median55,5000
Variance80,400
Std. Deviation8,96660
Minimum35,00
Maximum68,00
Range33,00
Interquartile Range14,75
Skewness-0,2740,374Kurtosis-0,7270,733
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa nilai range hasil angket Model Pembelajaran P5 sebesar 33, nilai maksimum adalah nilai hasil angket Minat Belajar tertinggi yaitu 68. Sedangkan nilai minimum adalah yaitu nilai terendah strategi Minat Belajar sebesar 35.
Rata-rata (mean) merupakan ukuran pusat data yang paling sering digunakan. Dalam hal ini rata-rata yang diperoleh sebesar 55.90. Selain itu diperoleh juga standar deviasi dimana standar deviasi merupakan suatu ukuran yang mengambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata sebesar 8,9666 dengan varians sebesar 80.400
Selanjutnya, untuk melihat bagaimana kategorisasi Minat Belajar Siswa di SDN Warungbambu II , maka peneliti membuatnya dalam tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus kategori sebagai berikut:
Tabel 4. Kategorisasi Minat Belajar Siswa
Batas KategoriIntervalFrekuensiPersentaseKeteranganX (u-1,0σ)X ≤ 47820,00%Rendah(u-1,0σ) ≤ X (u + 1,0σ)47 ≤ X ≥ 652357,50%Sedang(u + 1,0σ) ≤ X65 ≤ X922,50%TinggiJumlah40100%
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data Minat Belajar Siswa di SDN Warungbambu II Pada mata pelajaran PAI yang tercantum dalam tabel diatas, dengan memperhatikan 40 peserta didik, maka diperoleh data peserta didik yakni pada interval 35 - 47 terdapat 8 orang (20%) berada pada kategori rendah, kemudian pada interval 47 - 65 terdapat 23 orang (57,50%) pada kategori sedang, kemudian interval 65 - 68 terdapat 9 orang (22,50%)
berada pada kategori tinggi. Artinya Model Pembelajaran P5 di SDN Warungbambu II Karawang berada pada kategori sedang.
"Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasial (P5) Pada Pmbelajaran PAI terhadap Minat Belajar Siswa Di SDN Warungbambu II Karawang".
51%
38%
28%
22%
22%
21%
18%
18%
17%
16%
14%
13%
11%
10%
10%
10%
8%
7%
2%
"Pada bagian ini dikhususkan untuk menjawab rumusan masalah yakni ada tidaknya pengaruh Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SDN Warungbambu II Karawang Pengolahan data X (Model Pembelajaran P5) dengan Y (Minat Belajar Siswa) Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk melihat besar kecilnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap variabel Y tersebut, Jenis analisis yang berlaku pada sampel".
"Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut dilakukan pengujian prasyarat penelitian, yaitu uji normalitas, Pengujian normalitas Model Pembelajaran P5 dan Minat Belajar Siswa pada mata pelajaran PAI di SDN Warungbamb II berguna untuk mengatasi apakah penelitian yang akan dilaksanakan berdistribusi normal atau tidak".
Dalam melakukan uji normalitas, digunakan pengujian normalitas Kolmogorov Smirnov Z dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05. Jika angka signifikan (
Sig.) 0.05 maka data tidak berdistribusi normal. Jika angka signifikan (Sig.) 0.05 maka data berdistribusi normal.
Tabel 5.
Uji Normalitas
"Berdasarkan tabel dari hasil output SPSS di atas, pengujian normalitas dilakukan pada Model Pembelajaran P5 terhadap Minat belajar siswa di SDN Warungbambu II dengan taraf signifikan yang ditetapkan adalah = 0.05".
"Berdasarkan hasil pengolahan dengan SPSS 25 pada variabel Model Pembelajaran P5 terhadap Minat belajar siswa.
Merujuk pada data di tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, nilai Asymp, Sig, (2-tailed) 0,089 maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal karena nilai sig. lebih besar dari atau (0.089 0.05)".
Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Pengujian linieritas persamaan regresi ditentukan berdasarkan anova table menggunakan SPSS 25. Kesimpulan hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6. Uji Linearitas
Berdasarkan hasil dari uji linearitas pada output anova table di atas, diketahui bahwa nilai signifikan pada deviation from linearity sebesar 0,643 karena nilai sig. 0,643
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran P5 mempunyai hubungan yang linerar terhadap Minat Belajar Siswa di SDN
Warungbambu II Karawang.
Uji Persamaan Linear
Tabel 7. Uji PersamaanLinear
Berdasarkan Tabel 4.9 dari hasil output SPSS di atas, konstanta dan koefisien persamaan regresi linear diperoleh dari kolom B, sehingga persamaan regresi Ý = 3,137+ 1,191 X. dari hasil analisis diperoleh t-hitung = 4.328 dan p-value = 0.000/2 = 0 0.05 hal ini berarti H0 ditolak. Dengan demikian,
"Model Pembelajaran P5 berpengaruh positif terhadap Minat Belajar peserta didik".
Uji Persamaan Signifikansi Regresi
Tabel 8. Uji Persamaan Signifikansi Regresi
Hipotesis Statistik:
H0 : β = 0 (regresi berarti)
H1 : β ≠ 0 (regresi tak berarti)
Berdasarkan Tabel 4.10 dari hasil output SPSS di atas, uji signifikansi persamaan garis regresi diperoleh dari baris regression kolom ke-5, yaitu Fhitung (b/a) = 32,231, dan p-value = 0.000 0.05 atau H0 ditolak. Dengan demikian regresi Y dan X signifikan atau Model Pembelajaran P5 berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik.
Uji koefisien Determinasi
Predictors: (Constant), Strategi Pembelajaran Inquiry
"Berdasarkan tabel 4.11 dari hasil output SPSS di atas, uji signifikansin koefisien korelasi diperoleh dari tabel Model Summary, terlihat pada baris pertama koefisien korelasi (rxy) = 0,677 dengan demikian, korelasi X dan Y adalah berarti atau signifikan. Sedangkan koefisien determinasi dari tabel di atas terlihat pada baris ke-2, yaitu adjusted R square = 0,459, yang mengandung makna bahwa 45,9% minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh model pembelajaran P5".
"Artinya, strategi Model pembelajaran P5 berpengaruh sebesar 45.9% terhadap minat belajar peserta didik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Warungbambu II Karawang dan sisanya sebesar 54,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam strategi penelitian ini".
"Penelitian ini dilaksanakan di SDN Warungbambu II Karawang untuk meneliti pengaruh Model Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)".
Model Pembelajaran P5 merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk bertanya dan bereksperimen secara mandiri, sehingga mereka dapat mencari materi pembelajaran sendiri, mulai dari bertanya hingga mendapatkan jawaban, menelusuri, menganalisis, dan memastikan. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan bertanya, penelitian, komunikasi, serta penyelesaian masalah. Data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran P5 berada pada kategori sedang dengan mayoritas peserta didik (70%) berada dalam kategori ini. Rata-rata nilai model pembelajaran P5 adalah 44,30 dengan standar deviasi 5,10, menunjukkan penyebaran data yang cukup konsisten.
Minat belajar siswa diukur melalui angket yang diisi oleh peserta didik. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik (57,50%) memiliki minat belajar yang sedang pada mata pelajaran PAI. Rata-rata nilai minat belajar siswa adalah 55,90 dengan standar deviasi 8,97, menunjukkan bahwa terdapat variasi yang lebih besar dalam minat belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran.
Pengaruh penerapan Model Pembelajaran P5 terhadap minat belajar siswa dianalisis menggunakan berbagai uji statistik dengan software SPSS. Uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan nilai sig. sebesar 0,089 ( 0.05), sehingga analisis lebih lanjut dapat dilakukan. Uji linearitas mengonfirmasi bahwa hubungan antara Model Pembelajaran P5 dan Minat Belajar Siswa adalah linear dengan nilai sig. sebesar 0,643 ( 0.05), menunjukkan bahwa perubahan pada variabel Model Pembelajaran P5 akan sebanding dengan perubahan pada minat belajar siswa.
"Uji regresi linear menghasilkan persamaan Ý = 3,137 + 1,191X dengan t-hitung = 4.328 dan p-value = 0.000 ( 0.05), yang berarti Model Pembelajaran P5 berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa".
"Uji signifikansi regresi menunjukkan bahwa regresi antara Y dan X signifikan dengan Fhitung (b/a) = 32,231 dan p-value = 0,000 ( 0,05), Artinya, hipotesis bahwa Model Pembelajaran P5 berpengaruh terhadap minat belajar siswa dapat diterima".
51%
18%
13%
12%
11%
10%
10%
9%
5%
2%
2%
2%
"Uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa koefisien determinasi adjusted R square = 0,459, yang berarti 45,9% minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh Model Pembelajaran P5, sedangkan sisanya 54,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Model Pembelajaran P5 memiliki pengaruh yang signifikan, terdapat faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi minat belajar siswa".
"Kesimpulannya, Model Pembelajaran P5 berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa di SDN Warungbambu II Karawang, dengan kontribusi sebesar 45,9%".
51%
18%
13%
12%
11%
10%
10%
9%
5%
2%
2%
2%
0.3%
"Hasil ini menunjukkan pentingnya penerapan model pembelajaran yang interaktif dan berbasis pada kemandirian siswa untuk meningkatkan minat belajar, namun juga mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhi minat belajar siswa".
Simpulan
Model Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SDN Warungbambu II Karawang menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik berada dalam kategori sedang (70%). Model ini memungkinkan siswa untuk bertanya, bereksperimen, dan memecahkan masalah secara mandiri, yang memperkuat keterampilan penelitian dan komunikasi. Nilai rata-rata (mean) Model Pembelajaran P5 adalah 44,30 dengan standar deviasi 5,10, menunjukkan penyebaran data yang cukup konsisten. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga berada dalam kategori sedang, dengan 57,50% peserta didik berada dalam kategori ini. Rata-rata nilai minat belajar siswa adalah 55,90 dengan standar deviasi 8,97, menunjukkan variasi yang lebih besar dalam minat belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran. Analisis statistik menunjukkan bahwa Model Pembelajaran P5
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa. Uji regresi linear menghasilkan persamaan Ý = 3,137 + 1,191X, dengan t-hitung = 4.328 dan p-value = 0.000 ( 0.05
), menunjukkan pengaruh yang signifikan. Uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa 45,9% minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh Model Pembelajaran P5, sementara sisanya 54,1%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Secara keseluruhan, Model Pembelajaran P5 di SDN Warungbambu II Karawang memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan minat belajar siswa. Model pembelajaran yang interaktif dan berbasis kemandirian siswa terbukti efektif
dalam meningkatkan minat belajar. Namun, penelitian ini juga menunjukkan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat belajar siswa, sehingga
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor tersebut.
Saran
Berikut saran dari peneliti untuk semua pihak baik sekolah maupun penelitian kedepannya
Guru dan pendidik di SDN Warungbambu II Karawang perlu terus mengembangkan dan menyesuaikan Model Pembelajaran P5 sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Inovasi dalam metode pembelajaran, penggunaan teknologi, dan pengayaan materi dapat meningkatkan efektivitas model ini
Pelatihan dan workshop bagi guru untuk lebih memahami dan mengimplementasikan Model Pembelajaran P5 secara efektif sangat penting. Guru perlu dibekali dengan keterampilan yang mendukung pelaksanaan model ini, seperti kemampuan dalam membimbing siswa melakukan penelitian dan eksperimen mandiri.
Peningkatan fasilitas sekolah dan penyediaan sumber daya yang mendukung pembelajaran mandiri dan eksperimen sangat penting. Akses ke perpustakaan, laboratorium, dan teknologi pendidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran melalui Model Pembelajaran P5.
DAFTAR RUJUKAN
Akbulut, H. H. (2010). No Title Μελέτη της μεταβολής της σχετιζόμενης με την υγεια ποιότητας ζωής ασθενών με καρκίνο του μαστού αρχικών σταδίων, ένα έτος μετά τη διάγνωση. Το Βημα Του Ασκληπιου, 9(1), 76-99.
Ariani, N., Masruro, Z., Saragih, Z. S., Hasibuan, R., Simamora, S. S., & Toni. (
2022). Buku Ajar Belajar Dan Pembelajaran. In Rismawati (Ed.), Buku Ajar Belajar Dan Pembelajaran. Widina Bhakti Persada Bandung. https://doi.org/10.21070/2022/978-623-464-043-4
Darna, N., & Herlina, E. (2018). Memilih metode penelitian yang tepat: bagi penelitian bidang ilmu manajemen. 5(April), 287-292.
Dedih, U., Zakiyah, Y. Qi., & Melina, O. J. (2019). Perhatian Orang Tua Dalam Pendidikan Keagamaan Anak Di Rumah Hubungannya Dengan Perilaku Mereka Di Lingkungan Sekolah. 8(1).
"Fajriansyah, I, Syafi'i, I., & Wulandari, H (2023), Pengaruh Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap Sikap Mandiri Siswa, JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3), 1570-1575, https://doi,org/10,54371/jiip,v6i3,1612".
"Habe, H., & Ahiruddin, A, (2017) Sistem Pendidikan Nasional, Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi, Keuangan Dan Bisnis, 2(1), 39-45, https://doi,org/10,24967/ekombis,v2i1,48".
"Kahfi, A (2022), Implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Implikasinya terhadap Karakter, DIRASAH: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 5 (2), 138-151".
"Lembong, J, M, Lumapow, H, R, & Rotty, V, N, J, (2023), Implementasi Merdeka Belajar Sebagai Transformasi Kebijakan Pendidikan. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 9(2), 765-777".
https://doi.org/10.31949/educatio.v9i2.4620
Linton, J. D., Klassen, R., Jayaraman, V., Walker, H., Brammer, S., Ruparathna, R., Hewage, K., Thomson, J., Jackson, T., Baloi, D., Cooper, D. R., Hoejmose, S. U., Adrien-Kirby, A. J., Sierra, L. A., Pellicer, E., Yepes, V., Giunipero, L. C., Hooker, R. E., Denslow, D., . Anane, A. (2020).
Maduratih, K., & Bakhtiar, A. M. (2024). Penerapan Model PjBL
untuk Meningkatkan Hasil Belajar P5 dengan Media Papan Pintar Kelas II SD. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 9(2), 606-612. https://doi.org/10.
51169/ideguru.v9i2.842
Makbul, M. (2018). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Pai Peserta Didik Sma Pondok Pesantren Modern Darul Falah Enrekang. Skripsi, 6-63.
"Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia. (2022), Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. 112".
"Mukin, A F, Febrianty Mukin, A, Setiani, Y, Girsang, M, Dinda, S, Maharani, A, & Pius, I (2024) Pengaruh P5 Terhadap Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Keagamaan Katolik Di SMPK Celaket 21 Jurnal Pendidikan 2(1), 75-90".
https://doi.org/10.59581/jpat.widyakarya.v2i1.2078
"Nasution, S R M (2017) Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman, 4(2), 127-146".
https://doi.org/10.24952/multidisipliner.v4i2.932
"Nuril Lubaba, M, & Alfiansyah, I, (2022), Analisis Penerapan Profil Pelajar Pancasila Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Di Sekolah Dasar. EDUSAINTEK: Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi, 9(3), 687-706".
https://doi.org/10.47668/edusaintek.v9i3.576
"Putrawangsa, S & Hasanah, U (2022), Analisis Capaian Siswa Indonesia Pada PISA dan Urgensi Kurikulum Berorientasi Literasi dan Numerasi. EDUPEDIKA Jurnal Studi Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(1), 11".
Rahmani, A. P. (2021). Penerapan Metode Blended learning untuk Meningkatkan Minat BelajarPeserta didik Selama Masa Pandemi Covid-19. EduBase : Journal of Basic Education, 2(2), 60.
Rahmawati, E., Wardhani, N. A., & Ummah, S. M. (2023). Pengaruh Proyek Profil Pelajar Pancasila terhadap Karakter Bernalar Kritis Peserta Didik.
38%
28%
22%
21%
20%
18%
13%
12%
10%
7%
4%
3%
3%
2%
2%
0.7%
Jurnal Educatio FKIP UNMA, 9(2), 614-622. https://doi.org/10.31949/educatio.v9i2.4718
Rahmi, I., Nurmalina, N., & Fauziddin, M. (2020). Penerapan Model Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Journal on Teacher Education, 2(1), 197-206. https://doi.org/10.31004
/jote.v2i1.1164
Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian (Effendy Am). Cipta Media Nusantar.
Saat, S., & Mania, S. (2020). Pengantar Metodologi Penelitian Panduan Bagi Peneliti Pemula (Muzakkir (ed.)). Pusaka Almaida.
Saputri, I. D., Siswanto, J., & Sukamto. (2022). Pengaruh Perhatian Orang Tua
38%
28%
22%
21%
20%
18%
17%
13%
12%
10%
7%
4%
3%
3%
2%
2%
2%
2%
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 2(02), 427-436. https://doi.org/10.47709/jpsk.v2i02.1797
Sartika, S. B., Untari, R. S., Rezania, V., & Rochmah, L. I. (2022). Belajar Dan Pembelajaran. file:///C:/Users/Acer/Downloads/1315-Article Text-6388-1-10-20230712.pdf
Sipaami. (2015). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Kabupaten Majene. 3(April), 49-58.
Sitti, H. (2019). Pendidikan Estetika Dan Karakter Peduli Lingkungan Sekolah. Jurnal Serambi Ilmu, 20(1), 97. https://doi.org/10.32672/si.v20i1.997
Susanti, D. (2018). Pengembangan Pendidikan Agama Islam. Edureligia; Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 63-75. https://doi.org/10.
33650/edureligia.v1i2.46
51%
28%
11%
8%
8%
7%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
1%
1%
0.6%
0.4%
0.4%
0.2%
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
(2003). No
Waruwu, M. (2023). Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Jurnal Pendidikan Tambusai , 7(1), 2896-2910.
Zainuri, Ah. (2023). Manajemen Kurikulum Merdeka. In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.
Nama Belakang Penulis, Judul dalam 3 kata .
https://ojs.uvayabjm.ac.id/index.php/pahlawan/indexNovandi, Bariah, dan Makbul, Pengaruh Penggunaan Model .
2 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, Nomor 2, Juni 2010, hlm. 94-100
Jurnal Pahlawan | Vol. xx, No. xx, Thn. xxxx
2
Jurnal Pahlawan | Vol. 20, No. 2 : Oktober Tahun 2024
6