Peningkatan Motivasi Guru Dalam Meningkatkan Pembelajaran Dengan Membuat Model Pembelajaran Penugasan (Resitasi) Melalui Kegiatan Iht Pembimbingan Guru Berkelanjutan Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Sekolah Pada SMP Negeri 2 Kapuas Murung Satu Atap...

Penulis

  • Muhammad Sadli SMP Negeri 2 Kapuas Murung Satu Atap Kab. Kapuas

DOI:

https://doi.org/10.57216/pah.v18i1.554

Kata Kunci:

Motivasi, Resitasi, IHT

Abstrak

Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan sekolah dengan subjek penelitian adalah guru dengan jumlah sebanyak  8 orang, menggunakan teknik sampel total. Alat ukur penelitian menggunakan instrument observasi supervisi kelas dan ketercapaian perangkat pembelaajran sebagai bahan analisa persentase  menggunakan persentase nilai normative persentattif. Hasil penelitian diperoleh ada peningkatan motivasi guru dalam membuat bahan penugasan (resitasi) dengan lengkap ada peningkatan dari pengamatan observasi aktivitas guru menunjukkan keseriusan dalam memahami dan membuat bahan penugasan (resitasi) dari siklus I dari  dibawah 63,33%  meningkat dari siklus II menjadi 72,17% dan meningkat lagi pada  siklus III  dalam menyusun  bahan penugasan (resitasi) mencapai persentase 82,17% memenuhi tujuan penelitian. Ada peningkatan kompetensi guru dengan dilaksanakannya pelatihan membuat bahan penugasan (resitasi),  berdasarkan observasi /pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan  kompetensi guru dalam menyusun  bahan penugasan (resitasi) dari siklus I ketercapaian belajara nilai  rata-rata 6,25 meningkat pada kegiatan siklus II nilai ketercapaian 7,24  dan pada siklus III meningkat menjadi  8,10 dengan tingkat keberhasilan diatas 70%.

Referensi

Depdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007a tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.

Permendiknas RI No. 12 Tahun 2007b tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Jakarata: Depdiknas.

Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran SMP. Jakarta.

Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Depdiknas.

Petunjuk Teknis Pembuatan Laporan Penelitian Tindakan Sekolah Sebagai Karya Tulis Ilmiah Dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah. Jakarta.

Fatihah, RM . 2008. Pengertian konseling (Http://eko13.wordpress.com, diakses 19 Maret 2009).

Imron, Ali. 2000. Pembinaan Guru Di Indonesia. Malang: Pustaka Jaya.

Kemendiknas. 2020. Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta.

Supervisi Akademik. Jakarta.

Kumaidi. 2008. Sistem Sertifikasi (http://massofa.wordpress.com diakses 10 Agustus 2009).

Nawawi, Hadari. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Pidarta, Made . 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 2009. Standar Kompetensi Pengawas Dimensi dan Indikator. Jakarta : Binamitra Publishing.

Suharjono. 2003. Menyusun Usulan Penelitian. Jakarta: Makalah Disajikan

pada Kegiatan Pelatihan Tehnis Tenaga Fungsional Pengawas.

Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Ingris . Edisi kedua.

Unduhan

Diterbitkan

2022-04-30

Cara Mengutip

Sadli, M. . (2022). Peningkatan Motivasi Guru Dalam Meningkatkan Pembelajaran Dengan Membuat Model Pembelajaran Penugasan (Resitasi) Melalui Kegiatan Iht Pembimbingan Guru Berkelanjutan Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Sekolah Pada SMP Negeri 2 Kapuas Murung Satu Atap. Pahlawan Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya, 18(1), 135–142. https://doi.org/10.57216/pah.v18i1.554

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel Serupa

1 2 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.